Minggu, 19 Juni 2011

TUTORIAL - KARAKTERISTIK PRODUK PERTANIAN DILIHAT DARI ASPEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Oleh : Aulya Retno Setyari
AGROEKOTEKNOLOGI A/ 0910480023

PENDAHULUAN

Zaman sekarang produk pertanian telah marak beredar di Negara kita ini ,mulai dari barang mentah sampai dengan barang olahan ,keberadaan produk pertanian sangat mutlak diperlukan sekarang.
Keberadaan produk pertanian ini dipengaruhi oleh berbagai factor ,diantaranya dari segi permintaan dan penawaran. Produksi pertanian dapat disarikan dalam beberapa sifat dan ciri sebagai berikut :
1. Voluminos and bulky
a) Perlu ruang dan biaya penyimpanan yang relatif besar
b) Biaya pengangkutan mahal
c) Harga produk relatif sangat kecil dibandingkan dengan volumenya
d) Biaya total pemasarannya sering kali jauh lebih besar secara proposional dibandingkan dengan biaya produksinya
2. Penawaran produknya relatif kecil
a) Secara perorangan petani pada umumnya merupakan supplier kecil yang tidak memiliki posisi tawar dalam menentukan harga
b) Penetapan harga umumnya dikuasai oleh pelaku pasar lain
3. Mudah rusak/perishable
a) Produk hasil pertanian dikenal tidak tahan lama dan sangat mudah rusak
b) Penyebab dari kerusakan antara lain rendahnya kualitas penanganan pasca panen, kandungan air yang relatif tinggi, dan factor-faktor lain yang lekat dengan karakteristik biologis dan fisiologis produk agronomi itu sendiri
c) Kualitas produk cenderung tidak seragam baik dari ukuran, tingkat kematangan, dan lain-lain.
4. Ketergantungan pada alam
a) Produk hasil pertanian bersifat spesifik dalam kaitannya dengan factor klimatologi
b) Seluruh aspek alamiah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap produk hasil pertanian
c) Produk tertentu hanya dapat ditanam pada kondisi alam tertentu dan dipanen hanya di musim-musim tertentu
d) Perubahan kondisi alam di luar kecenderungan alamiahnya akan berakibat pada kegagalan panen
e) Produk terpusat di daerah tertentu, dalam hal ini kaitannya dengan distribusi
5. Bersifat musiman
a) Ketersediaan produk hasil pertanian bersifat musiman, artinya saat panen produk tersedia di pasar dalam jumlah melimpah sebaliknya sebelum dan sesudah panen terjadi kelangkaan pasokan di pasar
b) Menciptakan struktur harga pasar yang tidak menguntungkan bagi produk hasil pertanian, kaitannya dengan hokum permintaan dan penawaran (harga turun bila terjadi kelebihan pasokan dan harga naik bila terjadi kekurangan pasokan produk di pasaran)
6. Memiliki banyak produk subtitusi
a) Produk hasil pertanian bersifat subtitusi satu sama lain dimana kebutuhan akan satu jenis produk hasil pertanian jika tidak tersedia maka dapat digantikan dengan jenis produk agronomi yang lain
b) Produk hasil pertanian baik sebagai produk yang langsung dikonsumsi maupun sebagai input produksi










KARAKTERISTIK MASING-MASING PRODUK PERTANIAN

KARAKTERISTIK PRODUK PERTANIAN SKALA KECIL :
A. Karakteristik produk ditinjau dari proses produksinya :
1. Produk musiman
2. Produk yang dihasilkan melalui proses biologis tumbuhan
3. Produk yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pada saat itu
B. Karakteristik produk ditinjau dari handling product :
1. Perlakuan pascapanennya untuk meningkatkan nilai tambah sangat minim dilakukan
2. Kehilangan hasil saat panen relatif besar
3. Produk mudah rusak (perishibel) dan memakan tempat.
C. Karakteristik produk ditinjau dari pemasaran produk :
1. Harga produk relatif murah _ produsen sebagai price taker dan efek dari asimetri informasi, bargainning potition yang rendah di produsen
2. Fluktuasi harga relatif tajam
3. Produk bersifat generik _ memasuki pasar yang cenderung bersifat monopsoni atau oligopsoni
4. Jumlah produk yang dipasarkan pada umumnya tidak memenuhi skala ekonomi (jumlah relatif kecil)
5. Produk melalui rantai pemasaran yang relatif panjang untuk sampai pada konsumen
6. Pada umumnya produk tidak mengalami perubahan bentuk
7. Resiko pemasaran relatif tinggi karena fluktuasi harga dan sifat mudah rusaknya produk pertanian
8. Elastisitas harga produk relatif lebih rendah











KARAKTERISTIK PRODUK PERTANIAN SKALA BESAR :
A. Karakteristik produk ditinjau dari proses produksinya :
1. Produk musiman
2. Produk yang dihasilkan melalui proses biologis tumbuhan
3. Produk yang dihasilkan dipengaruhi oleh teknologi yang meminimalisir pengaruh lingkungan


B. Kharakteristik produk ditinjau dari handling product :
1. Perlakuan pasca panennya dalam rangka menjaga kualitas produk dan menghasilkan nilai tambah (added value)
2. Kehilangan hasil saat panen relatif lebih kecil
3. Produk mudah rusak (perishibel) dan memakan tempat

C. Karakteristik produk ditinjau dari pemasaran produk :
1. Harga produk relatif lebih mahal _ produsen memiliki bargainning potition yang lebih tinggi dan memiliki kemampuan mengakses pasar konsumen
2. Fluktuasi harga relatif relatif lebih rendah karena kemampuan mendistribusikan produk dan melihat peluang pasar _ ada perencanaan produksi
3. Produk terstandarisasi dan melalui serangkaian proses pemberian atribut produk untuk menciptakan nilai tambah dan positioning produk
4. Jumlah produk yang dipasarkan pada umumnya memenuhi skala ekonomi (jumlah relatif besar) dan melalui perencanaan pemasaran yang lebih baik (marketing plan)
5. Produk untuk sampai pada konsumen tidak melalui rantai pemasaran yang panjang bahkan cenderung dari titik produsen langsung ke pasar dilakukan oleh produsen sendiri
6. Unit pengolahan hasil (agroindustri) dan produksi sangat dekat sehingga sangat dimungkinkan adanya perubahan bentuk dan atau perubahan struktur kimia produk atas pengolahan yang dilakukan
7. Respon atas perubahan pasar relatif lebih cepat dan mempertimbangkan mekanisme pengalihan resiko
8. Elastisitas harga produk relatif lebih tinggi



Teori Penawaran dan Permintaan pada Pertanian
Ekonomi pertanian merupakan ilmu sosial (kemasyarakatan) yang penting ditinjau dari kemanfaatannya, area disiplinnya dan hubungannya dengan disiplin ilmu lainnya. Masalah ekonomi pertanian yang pokok bersumber pada kebutuhan manusia yang tidak terbatas akan produk-produk pertanian, sedangkan sumber daya (faktor produksi) pertanian yang digunakan untuk menghasilkan produk-produk pertanian tersebut bersifat terbatas (langka).
Ruang lingkup disiplin ekonomi pertanian sangat luas, yang secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi kegiatan berproduksi, konsumsi, pemasaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ekonomi pertanian sebagai ilmu kemasyarakatan tidak dapat berdiri sendiri melainkan memerlukan ilmu-ilmu lain sebagai alat untuk menganalisis, menginterpretasikan dan menghubung-hubungkan persoalan-persoalan di bidang pertanian baik mikro maupun makro. Ilmu-ilmu lain yang dimaksud dapat bersumber pada bidang ilmu pertanian maupun bidang ilmu ekonomi.
Penerapan prinsip-prinsip ekonomi di bidang pertanian memerlukan beberapa pendekatan, antara lain pendekatan deduktif-induktif, mikro-makro, konsumsi-produksi, positif-normatif. Organisasi di bidang pertanian mulai dari perusahaan berskala kecil sampai perusahaan berskala besar dapat memiliki bentuk yang beraneka ragam seperti perusahaan swasta milik perorangan dan perusahaan swasta milik keluarga, perusahaan berbadan hukum milik pemerintah dan perusahaan berbadan hukum milik swasta, koperasi milik petani dan koperasi milik konsumen. Pengalokasian input yang dibutuhkan sektor pertanian dan output (produk) pertanian yang dibutuhkan konsumen dapat melalui organisasi-organisasi pertanian yang membentuk saluran pemasaran bagi produk pertanian yang bersangkutan. Saluran pemasaran dapat berbeda-beda untuk produk yang sama maupun untuk produk yang berbeda.
Pertanian memegang peranan yang penting dalam pembangunan sektor pertanian maupun sektor non-pertanian. Pembangunan perekonomian negara-negara yang berbasis pertanian tetapi mengabaikan sektor pertanian dalam proses pembangunannya akan dapat mengalami stagnasi ekonomi. Karena selain memberikan kontribusi dalam pengembangan pangan, tenaga kerja dan modal dalam sektornya sendiri, sektor pertanian juga menyediakan pasar bagi barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor non-pertanian







PERMINTAAN
Permintaan adalah ungkapan keinginan dan kemampuan seorang pembeli untuk memperoleh jumlah tertentu dari suatu barang dalam berbagai kemungkinan harga yang pembeli mungkin dapat tawarkan. Permintaan dapat dianggap sebagai suatu daftar harga dan jumlah dalam pikiran pembeli.
Penyalur di Pasar Bursa selalu memegang sebuah buku di mana setiap pesanan dari berbagai nasabah dimasukkan ke buku itu: berapa banyak saham dan berapa harganya. Daftar seperti itu adalah suatu gambaran dari apa yang investor inginkan dan apa yang mampu dibeli.

1.1 HUKUM PERMINTAAN

Hukum permintaan menyatakan bahwa hubungan antar harga dan jumlah yang ada di dalam pikiran para pembeli selalu berbanding terbalik. Hukum permintaan memberikan gambaran seperti suatu kurva terbuka ke bawah. Hukum permintaan dapat dijelaskan dengan menyusutnya manfaat marginal, pengaruh pendapatan dan pengaruh penggantian; hal itu juga dapat dilihat dengan bantuan kurva indiferensi.

Sebuah toko eceran pasti sangat tertarik untuk mengetahui hal apa yang diinginkan pelanggannya sehingga pelanggan tersebut bersedia membayar untuk membeli hal itu. Pengetahuan seperti itulah yang akan membantu toko itu untuk menentukan harga produknya dengan efisien. Ini adalah alasan utama mengapa penelitian pasar dilaksanakan, yaitu untuk menentukan apa yang pelanggan ingin beli dan berapa harganya yang diinginkan pelanggan.

1.2 PERTIMBANGAN HUKUM PERMINTAAN

Hukum permintaan dipengaruhi oleh:
- harga sebagai rintangan untuk mengkonsumsi
- penyusutan manfaat marginal,
- pengaruh perubahan pendapatan dan pengaruh penggantian.

Hal ini juga disebabkan oleh penyusutan penggantian tingkat marginal pada kurva indiferensi Semua toko serba ada mempunyai satu hari secara berkala dimana harga akan dikurangi. Tujuan pengurangan harga ini adalah untuk meningkatkan permintaan pada barang lama dan merangsang pelanggan untuk membeli (yang mungkin akan membeli banyak barang lain juga). Oleh karena itu, toko sebenarnya mengambil keuntungan dari hukum permintaan: barang dagangan yang biasanya susah untuk dijual, bisa laku karena pelanggan selalu ingin membayar yang lebih murah.

1.3 HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI HUKUM PERMINTAAN

PENGARUH PENDAPATAN

Pada hukum permintaan dapat dijelaskan dengan mengamati bahwa perubahan harga secara mendadak akan mempengaruhi daya beli konsumen. Jika harga menjadi lebih rendah dari diharapkan, dana yang tersisa itu akan menyebabkan konsumen dapat membeli lebih banyak. Suatu peningkatan harga secara mendadak akan menyebabkan konsumen untuk membeli lebih sedikit.

Ketika seorang ibu rumah tangga pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan dan menemukan produk yang ingin dibeli telah turun harganya karena suatu penjualan khusus, hal itu akan membuat ia merasa lebih kaya. Tentu saja, dia dapat membeli lebih banyak dengan uang yang ada di tangannya. Ini yang dimaksud dengan pengaruh pendapatan.


PENGARUH SUBTITUSI (PENGGANTIAN)
Hukum permintaan dapat juga dijelaskan oleh pengaruh subtitusi (penggantian). Jika harga suatu barang lebih rendah dari yang diperkirakan,maka konsumen akan melihat adanya kesempatan tawar-menawar dengan memperbandingkannya dengan barang yang masih memiliki harga penuh. Konsumen untuk sementara waktu akan merubah pola konsumsinya dengan menggantikan barang yang masih memiliki harga penuh.
Andaikan ada seorang pelanggan yang masih ragu-ragu antara membeli potongan daging babi atau potongan daging sapi sebelum memasuki sebuah supermarket. Jika kemudian potongan daging babi mempunyai suatu promosi khusus dengan diturunkannya harga, sedangkan harga potongan daging sapi tidak berubah, maka hal itu mungkin akan mempengaruhi pelanggan untuk membeli potongan daging babi tanpa ada keraguan. Ini adalah suatu ilustrasi efek subtitusi (penggantian).


1.4 PERMINTAAN PASAR
Permintaan pasar adalah jumlah total permintaan individu.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN
Harga merupakan faktor penentu utama dari jumlah permintaan. Faktor penentu permintaan selain harga adalah:
- jumlah pembeli,
- cita rasa,
- pendapatan,
- harga barang-barang lain (baik barang pelengkap maupun barang pengganti), dan
- perkiraan harga ke depan.
Iklan dari suatu perusahaan memperlihatkan bahwa sebenarnya pelanggan itu masih dapat diarahkan untuk membeli produk dengan berbagai alasan. Rangsangan yang paling disukai masihlah harga.

HARGA BARANG-BARANG TERKAIT
Harga barang-barang terkait juga akan mempengaruhi permintaan dari suatu barang dengan dua pola yang saling bertentangan, tergantung apakah barang-barang tersebut dianggap oleh pembeli sebagai barang pelengkap atau pengganti.

BARANG-BARANG PELENGKAP
Suatu barang dianggap sebagai pelengkap jika konsumsi barang tersebut terkait satu sama lain. Sebagai contoh, mobil dan ban: ban ada dijual sebab ada mobil dijual dan demikian pula sebaliknya. Peningkatan harga mobil akan menyebabkan berkurangnya mobil yang dibeli, dan demikian juga jadinya nanti dengan ban. Hubungan antara harga mobil dan jumlah permintaan ban adalah berbanding terbalik. Ban dan mobil, peluru dan meriam, lampu dan kap lampu, krim dan kopi, paku dan palu, kacang dan kayu, adalah jenis barang yang saling berkaitan. Barang-barang ini disebut barang pelengkap.

BARANG-BARANG PENGGANTI
Barang-barang pengganti adalah barang-barang yang di pikiran konsumen dapat digantikan oleh barang lain. Sebagai contoh, teh dan kopi untuk banyak (walaupun tidak semua) konsumen adalah barang-barang yang dapat bertukar tempat. Jika harga teh naik, pembelian teh akan berkurang dan pembelian kopi akan meningkat. Dengan demikian, hubungan antara harga teh dan jumlah permintaan kopi adalah berbanding lurus. Mentega dan margarin, teh dan kopi, taksi dan bus, pena dan pensil, hotel dan motel, radio dan gramofon, adalah semua barang yang bagi kebanyakan orang, dapat saling menggantikan. Barang-barang itu disebut sebagai barang-barang pengganti.


JUMLAH PERMINTAAN
Suatu perubahan pada faktor penentu bukan harga akan menyebabkan keseluruhan permintaan konsumen berubah. Gambaran ini dapat dinyatakan sebagai suatu pergeseran kurva permintaan ke sebelah kanan atau ke kiri. Pergeseran permintaan ini harus dibedakan dari pergerakan sepanjang kurva permintaan yang disebabkan oleh perubahan harga: perubahan harga hanya akan menyebabkan perubahan jumlah permintaan, tetapi secara keseluruhan daftar permintaan tetap sama.
Ketersediaan barang baru dapat mengubah cita rasa konsumen. Dulu, perhitungan rumit dilakukan dengan menggunakan alat penghitung. Dengan adanya kalkulator tangan, penggunaan alat penghitung tidak lagi disukai oleh pelanggan.




PENAWARAN
Penawaran adalah keinginan dan kemampuan para penjual atau penyalur untuk menawarkan berbagai jumlah barang dalam suatu relevansi harga. Penawaran adalah apa yang kita harus tawarkan. Kita semua mempunyai ketrampilan dan waktu untuk ditawarkan kepada penyedia kerja kita. Bagi sebagian dari kita, banyaknya jumlah jam kerja boleh saja berubah dari hari ke hari atau dari minggu ke minggu. Tetapi, yang paling sering adalah, jika tambahan jam kerja diperlukan untuk bekerja, maka kita akan mengharapkan adanya harga lebih, misalnya, dengan uang lembur.


1.1 HUKUM PENAWARAN
Hukum penawaran menyatakan hubungan antara harga dan jumlah penawaran di dalam pikiran para penjual atau produsen adalah berbanding lurus. Kapan terjadi peningkatan harga maka demikian juga dengan jumlah penawaran.
Pembayaran uang lembur menunjukkan bahwa jika seseorang diharapkan untuk ditawar, maka seseorang dapat mengharapkan untuk dibayar lebih. Dalam beberapa profesi, jam kerja tambahan di luar jam lembur biasa akan dibayar pada jumlah yang jauh lebih tinggi.

1.2 PERTIMBANGAN HUKUM PENAWARAN
Hukum penawaran dijelaskan oleh
- harga dapat menjadi rangsangan untuk para penjual atau produsen untuk menjual lebih banyak, dan
- biaya produksi yang meningkat (oleh karena hukum mengurangi pengembalian).

1.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN
Harga adalah faktor penentu yang utama. Faktor lain selain harga adalah:
- jumlah para penjual atau produsen,
- biaya-biaya produksi (termasuk pajak),
- teknologi (karena itu mempengaruhi biaya produksi),
- harga dari yang lain barang-barang (sebagai sumber dari kemungkinan keuntungan),
- perkiraan harga (tetapi pengaruhnya masih meragukan).
Kembali ke karyawan yang memberikan tambahan jam kerja, kesediaan karyawan untuk menerima perubahan rencana kerja mungkin saja tergantung dengan waktu yang diberikannya untuk kebutuhan lain (seperti bersantai, keluarga, hobi atau belajar). Meskipun demikian, faktor penentu yang utama adalah harga atau upah yang diharapkan.

1.4 HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI HUKUM PENAWARAN

JUMLAH PENAWARAN
Adanya perubahan pada faktor selain harga pada penawaran itu akan mengubah keseluruhan daftar penawaran dan akan menggeser kurva penawaran. Pergeseran kurva penawaran ini disebabkan oleh pergerakan sepanjang kurva penawaran itu sendiri ketika harga berubah: tetapi hal ini hanya mengubah jumlah yang ditawarkan (bukan penawaran).

KESEIMBANGAN
Keseimbangan antara harga dan jumlah penawaran adalah jika permintaan dan penawaran saling menutupi. Berapapun harganya di atas keseimbangan, jumlah barang yang disediakan akan melebihi jumlah permintaan,dan akan menghasilkan kelebihan jumlah barang (juga tidak ada transaksi antara pembeli dan penjual). Sedangkan pada saat harga berada di bawah nilai keseimbangan, jumlah permintaan akan melebihi jumlah barang yang ditawarkan, sehingga hasilnya adalah kurangnya jumlah persediaan barang. Hanya dengan mempertemukannya akan terjadi jumlah permintaan dan jumlah penawaran yang setara. Dengan demikian harga dan nilai keseimbangan akan stabil.

KEKURANGAN PERSEDIAAN
Kekurangan persediaan berarti bahwa jumlah permintaan melebihi jumlah penawaran. Kekurangan persediaan akan terjadi jika harga berada di bawah nilai keseimbangan. Pada pasar bebas, kekurangan persediaan akan menghilang dengan terjadinya peningkatan harga. Kekurangan persediaan akan berlanjut terus selama pasar tidak bebas; sebagai contoh, jika pemerintah telah mementukan suatu plafon harga. Jika plafon harga di atas nilai keseimbangan, harga itu menjadi tidak relevan dan tidak bisa dipergunakan di pasar.
Banyak kota besar mempunyai hukum aturan sewa agar supaya orang-orang yang miskin dapat menemukan tempat tinggal yang mereka perlukan. Tetapi karena pemilik tanah tidak mendapatkan keuntungan dengan harga ini maka biasanya ia merubah bangunan mereka menjadi kondominium atau kepemilikan kerjasama. Hal ini akan mengurangi jumlah tempat tinggal yang tersedia: akhirnya akan menciptakan suatu kekurangan tempat tinggal.

KELEBIHAN PERSEDIAAN
Kelebihan persediaan berarti bahwa jumlah penawaran melebihi jumlah permintaan. Kelebihan persediaan hanya ada jika harga di atas nilai keseimbangan. Jika pasar bebas, kelebihan persediaan akan cenderung menghilang dengan diturunkannya harga. Kelebihan persediaan akan terus berlanjut jika pasar tidak bebas; dimana, suatu harga minimum telah ditetapkan oleh pemerintah. Jika harga minimum itu berada di bawah nilai keseimbangan, harga menjadi tidak relevan dan tidak bisa dipergunakan di pasar.
Harga dari banyak barang pertanian, seperti susu misalnya, selalu tunduk kepada harga yang ditentukan oleh pemerintah. Harga yang lebih tinggi ini mendorong petani untuk menghasilkan susu dalam jumlah yang banyak: hal ini akhirnya menciptakan kelebihan persediaan. Sebagai contoh, pada tahun 1980an, pemerintah terpaksa membuat keju dari kelebihan persediaan susu dan mendistribusikan keju itu dengan gratis ke orang-orang miskin.
1.5 Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan produksi dengan perubahan permintaan masyarakat, dan biaya produksi kalau produksi diperbesar atau diperkecil. Misalnya, seorang petani yang membawa basil kebunnya ke pasar untuk dijual (sayuran, buah-buahan, bunga). Penawarannya akan inelastis. Mengapa? Kalau harga di pasar lebih tinggi daripada yang diharapkannya, ia tidak segera akan dapat menawarkan lebih banyak karna harus menunggu musim berikut. Dan kalau harga lebih rendah daripada yang diharapkan, ia tetap akan menjual seluruh persediaannya karna barang-barang ini tidak dapat disimpan lama. Umumnya penawaran hasil-hasil pertanian bersifat inelastis.
Waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan jumlah yang ditawarkan (Qs) dengan perubahan harga dapat dibedakan:
A. Jangka waktu sangat pendek
Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap: oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Maka, dalam jangka waktu sangat pendek penawaran bersifat inelastis.
B. Jangka pendek
Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan, dsb.), tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll).
Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kalau memperbesar produksi menyebabkan biaya naik dengan cepat, make S akan inelastic. Tetapi kalau biaya produksi hampir tidak naik dengan pertambahan produksi, S akan bersifat elastis. Umumnya, hasil pertanian suplainya inelastic, sedang hasil pabrik lebih elastis.


C. Jangka panjang
Diartikan jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat. Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran.
Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga barang¬barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb).
D. Daya tahan produk
Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga penawarannya cenderung inelastis. Akan tetapi, produk-produk dengan daya tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan kompor gas, cenderung lebih elastis.
E. Kapasitas produksi
Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung membuat kurva penawaran elastis.








KESIMPULAN

Barang/jasa tertentu tidak memiliki elastisitas yang sama. Faktor yang memengaruhinya adalah sebagai berikut :
1. Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat kemampuannya mensubtitusi maka permintaan barang tersebut semakin elastis.
2. Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan)
Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin inelastis permintaannya. Artinya, meskipun harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastis karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak seandainya harga turun.
3. Pendapatan konsumen
Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan harga barang, permintaan akan inelastis. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga sedikit saja akan memengaruhi permintannya terhadap barang sehingga permintaan bersifat elastis.
4. Tradisi
Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk dipergunakan, barang tersebut harganya akan naik. Orang akan tetap membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya cenderung elastis.








DAFTAR PUSTAKA

Azis, A. 1992. Siapa dan Bagaimana Menggarap Agroindustri. Makalah pada
seminar Nasional Agroindustri III. Desember 1992. Yogyakarta.
Badan Agribisnis. 1997. Rencana Strategis Badan Agribisnis Repelita VII. Badan
Agribisnis Departemen Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.
Baharsyah, S. 1993. Pendayagunaan Sumberdaya Manusia, IPTEK dan Faktor
Penunjang lainnya dalam Pengembangan Agroindustri. Makalah pada
Lokakarya dan seminar Pengembangan Agroindustri. Jakarta.
Ditjen Perkebunan. 1999. Statistik Perkebunan, Berbagai Komoditas Perkebunan.
Jakarta.
Jafar Hafsah, M. 2002. Bisnis Gula di Indonesia. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar